PENGAJARAN BAHASA ARAB
A. Muqaddimah
Belajar Bahasa Arab (asing) berbeda dengan belajar bahasa ibu, oleh karena itu prinsip dasar pengajarannya harus berbeda, baik menyangkut metode (model pengajaran), materi maupun proses pelaksanaan pengajarannya. Bidang keterampilan pada penguasaan Bahasa Arab meliputi kemampuan menyimak (listening competence/mahaarah al – Istima'), kemampuan berbicara (speaking competence/mahaarah al-takallum), kemampuan membaca (reading competence/mahaarah al-qira'ah), dan kemampuan menulis (writing competence/mahaarah al – Kitaabah).
Setiap anak manusia pada dasarnya mempunyai kemampuan untuk menguasai setiap bahasa, walaupun dalam kadar dan dorongan yang berbeda. Adapun diantara perbedaan-perbedaan tersebut adalah tujuan-tujuan pengajaran yang ingin dicapai, kemampuan dasar yang dimiliki, motivasi yang ada di dalam diri dan minat serta ketekunannya.

1.Tujuan Pengajaran Belajar bahasa ibu (bahasa bawaan -edt) merupakan tujuan yang hidup, yaitu sebagai alat komunikasi untuk mencapai sesuatu yang diinginkan dalam hidupnya, oleh karena itu motivasi untuk belajarnya sangat tinggi. Sementara itu belajar bahasa asing, seperti bahasa Arab (bagi non Arab), pada umunya mempunyai tujuan sebagai alat komunikasi dan ilmu pengetahuan (kebudayaan). Namun bahasa asing tidak dijadikan sebagai bahasa hidup sehari-hari, oleh karena itu motivasi belajar Bahasa Arab lebih rendah daripada bahasa ibu. Padahal besar kecilnya motivasi belajar Bahasa Arab mempengaruhi hasil yang akan dicapai.

Read More...
AddThis Social Bookmark Button

 

Wajar Tanpa Pengecualian


 


 

Mungkin saat ini Menteri Agama senang, kementeriannya mendapat opini dari BPK atas laporan Keuangannya dengan kategori Wajar Tanpa Pengecualian. Cita-cita pak Menteri yang sangat mulia. Kerja keras yang menghasilkan output yang luar biasa. Keluarga besar Kementerian Agama ikut merasa senang dan gembira dengan perolehan ini. Siapa ya yang paling berjasa dalam hal ini? Siapa ya yang paling diuntungkan? Siapa ya yang paling dirugikan? …

Read More...
AddThis Social Bookmark Button

 

Only One Place I Call Home


 


 

i

(ket: anak2 bermain didepan rumah.. )

2011, awal tahun kemarin yang begitu berat. Keinginan yang tak terbendung, untuk mewujudkan sebuah rumah impian..dan Alhamdulillah meskipun harus menahan lapar dan dahaga, rumah mungil ini akhirnya bisa dirampungkan pada awal Juli 2011, setelah empat bulan digarap.

Belum jadi, bahkan masih berantakan, tetapi apa boleh buat, harus ditempati… kontrakan abis,.. akhirnya, yang penting udah ada air dan listrik, pada awal Juli, awal ramadhan, pindahan ke rumah baru..

Seneng, gembira, puas, meskipun baru seadanya.. itulah kemampuan kita…


 


(Ket: tampak dari depan belum jadi, tapi ya lumayan, pas musim hujan ini gak ada yang bocor.. alias aman..)


(Ket: dari dalam rumah, lumayan lega dan lapang.. cukup buat bermain anak-anak)


 


(ket: rumah konsep desa, yang penting lapang..)

Hanya bersyukur, semoga menjadi rumah yang penuh kedamaian, penghuninya selalu damai, tentram dan diberkahi oleh Allah.. amin..

Read More...
AddThis Social Bookmark Button