Akhirnya Tumpah
Melelehnya butiran kristal ketakutan seorang hamba, lemah, kecil, debu yang tak berarti dimata Maha Besarnya Sang Pencipta
Tidak ada lagi sok ilmiah, sok pinter, kemaki, sok kritis
Tidak ada lagi kerenyahan tawa yang menggoda
Menandakan munculnya butir ketakutan kita kepada Dia
Kejadian yang mungkin baru dialami oleh sebagian kalangan "sok ilmiah"
Semua terpaku dalam runtut pengakuan pribadi..
Dosa pernah disapa..
Taubat tak pernah lewat...
Termangu dalam redupnya jiwa
Teteskan air mata segar
Tidak ada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Yang Perkasa
Satu demi satu...
Insyallah lulus semua (A+) ....
(yang ngga menangis -meskipun pura-pura menangis- hanya dapat B. asem... waktu suasana senyap dan sahdu, saya buka mata, lirik kanan kiri, aku liat samsul malah kukur-kukur.. tolah toleh.. ra mutu tenan... saya jadi ga konsen... akhirnya saya merem lagi dan berusaha nangis sejadi-jadinya... sama bu fat disuruh sujud.. ayo sujud!!... wah sujud ga yo... saya buka mataku, barisan depan dan kiriku udah pada sujud... samsul tok sing belum... wah ga` penak ki... sujud ah.... akhirnya sujud.. ketoke samsul yo melu sujud... tapi paling pura-pura.... dasar!!! asem tenan. )
Prof. Dr. H. Amin Syukur, MA
Bu Fat, menjlentrehkan...
Pak Bos.. didampingi pejabat teras... dan seluruh staf
termasuk para Filosof, sufi (meskipun tanpa wirid) wa ashhabihi... (P`Jamil, P`kyai Muftidin, P`Khoiri, Ms`Samsul, Ms`Khoirul, Ms`Hohok, P`Eko yang ga neko2, Ms`Fauzan, P`Mursid, Ms`Ali Abidin, bahkan P`Solihul Hadi, P` Yatno ga keliatan..motret sih...)
P`Subhan tidak ikut... kebelet.. mulih jogja... :P
Ibunda beraksi ...
Mb Karimah, B Primi, Adinda (bersama) Nurulaila, bu Mursid dan bu Muftidin
sayang, mb. munadiroh ga hadir..
(ibuk2 keliatannya lebih khusuk dari pada bapak2.. soalnya diakhir2 peristiwa itu, masih tersisa suara tangisan... mendesis... ntah suaranya b primi atau siapa... sep sep.. Lela nangis ga ya...! jangan menangis ya.. masih ada mas hohok, hehehehe....)
Bu Fat .. inspirator...
Mendekat untuk mencapai kenikmatan ruhiyah
Yang duduk di depan belum tentu paham...
( paham gak mas... ) pengajian kok pake bertanya... protes... maksude opo mas...
Catatan Ngisor:
dirumah, saya jajal sendiri... shalat khusuk...
kok susah ya...
ga bisa nangis meskipun ethok-ethokan...
ga bisa syahdu...
opo jik kakean dosa..
kurang formula apa ya..
kalo ada yang punya pengalaman baru
bisa dibagi dong...
Nikmati hidupmu
Nikmati Hidupmu
Cinta adalah sebuah kalimat yang indah yang mengandung makna-makna suci sekaligus mengandung tanggungjawab yang sangat besar
Cinta adalah kalimat yang ketika diucapkan mengandung ribuan makna yang tidak bisa diucapkan dengan kata-kata
Cinta sebagaimana digambarkan oleh pemujanya adalah keikhlasan, kemurnian serta kejernihan. Cinta adalah sumpah janji dan prinsip. Cinta adalah air kehidupan, bahkan cinta adalah rahasia dari kehidupan itu sendiri. Cinta adalah kenikmatan jiwa bahkan lebih lagi cinta adalah jiwa kehidupan ini. Dengan cinta hidup ini menjadi jernih. Dengan cinta pula manusia bisa bernafas lega. Dengan cinta hati bisa menari-nari. Cinta bisa memaafkan kesalahan-kesalahan dan melenyapkan segala kekawatiran. Tanpa cinta, ranting-ranting tidak akan saling bertemu. Tanpa cinta, dua ekor kijang tidak akan saling berpaling. Awan tidak akan menangis untuk menarik bumi. Bumi tidak akan tertawa dengan tumbuhnya bunga-bunga dimusim semi. Cinta yang membuat kehidupan ini menjadi nyata
Sungguh benar ketika Rasulullah bersabda: ”Belum pernah terlihat dua orang yang saling mencintai seperti dalam pernikahan”. Sebagian orang yang mengatas namakan cinta telah keluar dari makna dan memaknainya dengan makna yang sesungguhnya sangat jauh dari makna cinta yang sebenarnya. Mereka menggambarkan cinta sebagai sebuah kenikmatan sesaat
Nilai cinta terlalu tinggi untuk digapai orang-orang tersebut. Cinta juga terlalu suci untuk dikotori oleh orang-orang bodoh. Cinta tidak akan kehilangan makna-maknanya yang agung hanya karena ulah orang-orang yang merusaknya dengan film, nyanyian serta disebarluaskan melalui media-media
Kalimat cinta akan tetap menjadi seperti awan, dimana dua hati yang saling mengenal karena Allah, sesuai dengan aturan dan ketentuan-Nya serta melaksanakan hak-hak-Nya, akan selalu merasa aman dan terlindungi berada dibawah naunganya